Jalan Raya Pantura Pati – Rembang Macet Parah, Begini Penjelasan Kanit Kamsel Satlantas Polres Rembang

REMBANG – Tribratanews.jateng.polri.go.id, Jalur Pantura Rembang – Pati macet parah, dampak dari perbaikan jalan rusak di wilayah Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.

Imbas kemacetan pada Senin malam (21/03) semakin meluas hingga merambah jalur alternatif, antara Jaken – Jakenan Pati, yang selama ini merupakan akses andalan penghubung Rembang – Pati, manakala Pantura macet.

Kemacetan di jalur alternatif ini karena banyak bus dan kendaraan besar yang nekat melintas, padahal kondisi jalan sempit. Hal itu diperparah oleh aksi saling serobot, gara-gara tidak sabar. Antrean kendaraan pun sempat mengular panjang.

Sebagian pengguna jalan yang terjebak kemacetan dari arah Jakenan akan ke Rembang, memilih putar balik. Mereka terpaksa menuju perempatan Jakenan – Pucakwangi – tembus di titik 1,5 kilo meter sebelah barat Pasar Hewan Ngulakan Desa Sumberejo Kecamatan Jaken.

Wijayanti, seorang pengguna jalan mengaku meski memutar sangat jauh, namun hal itu harus ditempuh, karena lalu lintas nyaris lumpuh. Dari Jaken ke Rembang, butuh waktu 2,5 jam. Padahal kalau kondisi normal, hanya membutuhkan waktu sekira 45 menit.

“ Mobil nggak bergerak dari arah barat ke timur. Kita sudah masuk lewat jalan dalam kampung, ternyata sejumlah lokasi ditutup warga. Akhirnya kita kebingungan dan ngikut saja sama mobil-mobil lain yang putar balik. Ternyata lewat Pucakwangi, “ ungkapnya.

Wijayanti menambahkan kemacetan juga terjadi di jalur alternatif Sumber – Jaken, tepatnya antara Desa Jatihadi Kecamatan Sumber dengan Desa Srikaton Kecamatan Jaken. Pemicunya, jembatan peninggalan Belanda yang sempit dan hanya bisa dilalui kendaraan 1 arah, kecuali sepeda motor.

“ Harus bergantian. Alhamdulilah warga setempat membantu mengatur lalu lintas tadi,“ imbuh Wijayanti.

Seorang sopir truk, Ngasijan mengaku dari Demak akan pulang ke Rembang. Sampai jalan lingkar Pati, sudah menghadapi macet parah. Ia memutuskan putar balik lewat Gabus – Tambakromo – Jakenan – Jaken – Sumber – Rembang.

“ Saya dari Pati jam 12 siang, finish sampai Rembang jam 5 sore, waduh parah-parah pak. Lha soalnya truk-truk tronton lewat jalur alternatif,“ kata Ngasijan.

Efek kemacetan, membuat biaya untuk membeli solar membengkak dan menghambat roda perekonomian masyarakat.

“ Kemarin saya muat gabah dari Bojonegoro ke Demak. Pulang dari Demak kosongan. Jelas solarnya ini pak butuh lebih banyak, kita mau kirim-kirim barang juga nggak bisa cepat, “ imbuh warga Desa Waru, Rembang ini.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Rembang AKP Indra Jaya Safputra, S.H.,S.I.K.,M.H. melalui Kepala Unit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Aiptu Hartono pada Selasa (22/3/2022) menjelaskan hingga pukul 21.00 WIB Senin malam, ekor kemacetan di jalur Pantura sampai SPBU Kaliori.

Pihaknya juga memantau sejumlah ruas jalan alternatif, sekitar Dresi – Sumber – Pasar Kuniran (Batangan) dan sekitarnya.

“ Kalau dari Rembang mau ke Semarang, lewat jalur Blora – Purwodadi juga monggo, tapi lebih jauh. Blora – Grobogan, jalan rusak, semua bisa dipertimbangkan. Kami sarankan lewat Dresi Kulon – Sumber – Jaken atau Dresi – Kuniran, dari Pasar Kuniran ke barat arah Juana. Kami himbau pengguna jalan bersabar, apalagi jalan alternatif banyak yang rusak. Yang penting jangan saling serobot. Kalau tidak ada yang mengalah, justru memicu kemacetan,“ terangnya.

HUMAS POLRES REMBANG