Polisi Turun Tangan Selidiki Insiden Tower SUTT PLN yang Roboh di Rembang

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Pihak kepolisian turun tangan dalam insiden robohnya tower SUTT PLN yang roboh dan menimpa salah satu rumah warga di Desa Kabongan Kidul Kecamatan kota Rembang. Sekitar lokasi kejadian kini dipasangi garis polisi.

Insiden robohnya tower SUTT milik PLN Rembang kini dalam proses penyelidikan tim Satreskrim Polres Rembang. Sebab, insiden tersebut mengakibatkan korban luka sebanyak dua orang.

Kapolres Rembang AKBP Dolly Arimaxionari Primanto mencurigai adanya unsur kelalaian atas insiden tersebut. Sehingga pihaknya akan menyelidiki sebab-sebab terjadinya insiden tower roboh tersebut.

“Kami pasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian, untuk mengamankan agar warga tidak mendekat ke lokasi. Karena berbahaya itu. Kami akan selidiki insiden ini, apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Karena menimbulkan korban juga,” jelas Dolly, Kamis (27/2/2020).

“Langkah dari kepolisian kita ingin mencari sebab-sebabnya seperti apa. Tetap kita selidiki, ada korban soalnya. kalau menurut saya, yang jelas kita sangat respon, kalau mencurigai kok perumahan dibuat dibawah sutet, bagaimana ini perijinannya. Saya kembangkan dulu ini,” imbuhnya.

Dolly menyebut, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak PLN selaku pemilik tower. Termasuk sejumlah saksi yang berada di lokasi kejadian.

“Itu sudah membahayakan masyarakat. Kalau saya baru cek TKP, kalau untuk keterangan saksi-saksi lainnya nanti dijelaskan Kasatreskrim. Pertama (pemeriksaan) ke PLN nya dulu, kita lihat perkembangannya dulu,” paparnya.

Pihak kepolisian mencurigai adanya unsur kelalaian yang terjadi dalam insiden tersebut. Sebab, posisi tower yang mengalami roboh berada tepat pada sudut, bukan dalam garis lurus layaknya pemasangan tower pada umumnya.

“Itu kan seperti bisa dibilang setengah bencana, juga kelalaian. Kita kroscek lebih mendalam lagi. karena posisinya (tower yang roboh) menyudut. Tidak garis lurus. Jadi ini pas sudutnya yang roboh ini,” terang Dolly.

“Untungnya itu cuma kejatuhan genting korbannya. Tetangga-tetangganya hebat itu, menyelamatkan, padahal kiri kanan sawah ada kabel-kabel PLN telanjang semua. Malam-malam padahal kalau nyenggol bagaimana itu, sangat bahaya,” pungkasnya.

Sementara manajer ULP PLN Rembang, Arif Setiawan menjelaskan, kedua korban telah dilarikan ke RSUD Rembang karena mengalami sejumlah luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan saat tower SUTT roboh.

“Ada dua orang korban luka sudah dilarikan ke RSUD. Infonya sudah bergeser ke ruang perawatan. Mereka anaknya pak Lilik, pemilik rumah. Luka-luka,” kata Arif.

Atas insiden tersebut Arif mengaku pihak PLN akan bertanggung jawab sepenuhnya. Selain biaya perawatan korban, pihaknya juga akan menanggung biaya perbaikan rumah yang rusak parah akibat tertimpa tower SUTT PLN.

“Kami berkomitmen akan menanggung semua, mulai biaya perawatan dan proses perbaikan rumah yang tertimpa tower roboh,” jelasnya.