Polisi Rasakan Banyak Manfaat, Kapan Rembang Punya CCTV Terintegrasi ?

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Jumlah kamera pengintai CCTV untuk menunjang sistem keamanan di Kabupaten Rembang perlu ditambah. Selain untuk memantau kelancaran arus lalu lintas, cara tersebut juga menjadi jurus penanganan tindak kejahatan.

Kapolres Rembang AKBP Dolly Arimaxionari Primanto menjelaskan pihaknya mendukung ide tersebut, karena memiliki banyak manfaat. Ia mencontohkan lingkungan markas Polres Rembang saat ini sudah dipasangi kamera CCTV dari berbagai penjuru. Saat dirinya pergi keluar daerah, masih bisa memantau kondisi ruang tahanan melalui layar HP. Termasuk apabila menemukan keteledoran anggota, Kapolres akan langsung mengingatkan.

“Kalau saya ke Semarang atau luar kota, tinggal akses lewat HP. Mantau anggota yang jaga tahanan, kalau ada anggota tidur, gembok belum dikunci atau pintu agak terbuka, langsung saya ingatkan. Perwira jaga juga bisa cek, tapi kalah cepet dengan saya yang lihat dari layar HP, “ Ujar Kapolres (14/01) pagi ini.

AKBP Dolly Arimaxionari Primanto menambahkan apabila jumlah kamera CCTV semakin banyak, diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi aparat kepolisian, ketika ada peristiwa kejahatan. Ia mencontohkan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan, polisi juga mengantongi data awal dari rekaman CCTV.

Untuk sementara ini, sebelum ada penambahan CCTV yang terintegrasi, dirinya mengimbau pemilik toko emas memasang kamera CCTV di setiap tempat usahanya. Mengingat toko emas, dianggap zona rawan kejahatan.

“Kalau bisa dibuatkan sistem seperti itu, tepat sekali. Ditambah di Pantura perbatasan, jalur Rembang – Blora dan sekitar Alun-Alun. Jadi ada kejadian apapun bisa tercover. Memang membantu sekali, semoga saja ini sebagai bahan untuk tahun 2020, “ tandasnya.

Saat ini baru terdapat kamera CCTV memantau sekitar jalur Pantura kawasan bundaran Tugu Adipura depan gedung DPRD, dengan layar monitor di Makolantas Polres Rembang. Selain itu, jalur Pantura perempatan Lasem dan Sluke juga sudah ada, milik Dinas Perhubungan.