Kapolres Rembang Hadiri Upacara Bendera HUT ke-74 Kemerdekaan RI Tingkat Kabupaten

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso, menghadiri upacara bendera dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 74, Sabtu tanggal 17 Agustus 2018 di Lapangan Alun alun Kabupaten Rembang.

Kapolres Rembang menyampaikan pesan moral “Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 SDM Unggul Indonesia Maju”, kita teruskan semangat kerja. Ukir prestasi demi bangsa dan negara Indonesia,”.

Pada pelaksanaan upacara bendera HUT Ke-74 Kemerdekaan RI, bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Rembang H Abdul Hafidz.

Hadir  dalam upacara parade Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen,Forkompimda Rembang beserta ibu, Wakil Bupati kab Rembang Bayu Andrianto SE, Wakil ketua DPRD Kabupaten  Rembang bapak Gunasih,Sekda Kab Rembang bapak Subakti, Anggota DPRD Kabupaten Rembang, Ka OPD Se-kabupaten Rembang, PJU Polres Rembang,Pa staf Kodim 0720 Rembang,FKUB,  Forkompimcam Kecamatan Rembang,Perwakilan kepala Desa Paguyuban Pandowo,Perwakilan toga/tomas Sekabupaten Rembang, Perwakilan organisasi wanita se-kabupaten Rembang, purnawirawan TNI/Polri ,warakawuri,Ormas, Orpol serta pelajar dan tamu undangan sekitar 1500 Orang.

Adapun sambutan yang disampaikan inspektur upacara Bupati Rembang membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah menuturkan Sudah 74 tahun kita semua nikmati Kemerdekaan, merdeka untuk membangun merdeka untuk hidup damai dan merdeka untuk mewujudkan keadilan sosial karena kemerdekaan merupakan jembatan emas untuk mempersatukan kita semua.

Sejarah  mencatat,  setelah  kemerdekaan Indonesia  diproklamirkan  pada  17  Agustus  1945 sistem  pemerintahan  sempat  berganti  menjadi Republik  Indonesia  Serikat  pada  27  Desember 1949.  Namun  akhirnya  sejak  17  Agustus  1950 Tanah  Air  ini  kembali tegak  berdiri  sebagai Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.  Sampai kapan?  Seperti  ungkapan  Bung  Karno,  “Di  atas kelima  dasar  itulah  kita  mendirikan  Negara Indonesia  yang  kekal  dan abadi.” Bung  Karno  mengatakan,  “Jikalau  saya peras  yang  lima  menjadi  tiga,  dan  yang  tiga menjadi  satu,  maka  dapatlah  saya  satu  perkataan.

Indonesia yang tulen, yaitu perkataan G O T O N G – R O Y O N G. Gotong-royong adalah pembantingan – tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat  semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!” Tekad kebersamaan, senasib sepenang-gungan inilah yang terus kita emban untuk menghadapi zaman. Sejak dilahirkan Indonesia mendapat berbagai tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya bencana alam, korupsi, konflik sosial, gerakan separatisme dan radikalisme. Belum lagi tantangan modernisasi yang bergerak seiring dentang jam. Jangan lagi ada niatan mengganti ideologi bangsa, jangan lagi ada ungkapan, “Ah kamu Batak, ah kamu Irian, ah kamu Bugis, ah kamu Sunda, ah kamu Madura, ah kamu Jawa.” Jangan lagi  ada

Bangsa  Cina  dan  India  telah  bergerak menuju  Bulan,  bangsa  Amerika  telah  bersiap membangun  perumahan  di  Mars.  Meski  saat  ini kita  belum  mampu,  jangan  biarkan  anak anak kita hanya  jadi  penonton  atas  keberhasilan bangsa  lain.  Kita  siapkan  mereka  saat  ini,  kita bekali  mereka  dengan  ilmu  pengetahuan  dan semangat  toleran,  agar  mereka  juga  bisa  sampai ke Bulan, ke  Mars,  dan Galaksi  lain. Kita  lah  yang  menanggung  dosa  besar  jika mereka  tertinggal.  Kitalah  yang  menanggung dosa  besar  jika  mereka  diremehkan.  Kita  lah  yang menanggung  dosa  besar  jika  mereka  dilecehkan.

Yakinlah lagi . kecemerlangan  bangsa  ini  takkan  lama Indonesia  akan  berjaya  seribu  windu lamanya, bahkan  lebih. MERDEKA!, Kata Bupati Rembang saat membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah.

“Kami mengajak semua Elemen untuk membangun sinegritas dalam memajukan SDM dan SDA yang ada dalam memajukan perekonomian dan pembangunan Negara sesuai dengan Tema yang kita laksanakan saat ini yaitu “SDM Unggul, Indonesia Maju”.

Usai upacara parade dilanjutkan dengan pemberian remisi/pengurangan hukuman pada peringatan Hari Proklamasi secara simbolis kepada narapidana yang menjalani hukuman di rutan kelas 2B Rembang sesuai dengan surat keputusan menteri Hukum dan HAM republik Indonesia no:PAS-984.PK.01.01.02 Th 2019 tentang pemberian remisi umum (RU) umum tahun 2019 Mentri Hukum dan HAM Republik Indonesia.

.