Bupati Rembang Bagikan Zakat, Polisi & Satpol PP Turun Tangan

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Ribuan orang memadati jalan di sebelah timur Alun-alun Rembang, tepatnya di depan pintu gerbang masuk Pendopo Museum Kartini, Senin pagi (03 Juni 2019). Mereka rela berdesak-desakan ingin mendapatkan paket bingkisan dan uang Lebaran yang dibagikan Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Anggota Sat Sabhara Polres Rembang berjaga – jaga antisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

Lokasi pembagian terpusat di dalam Pendopo Museum Kartini atau depan rumah dinas Bupati Rembang. Hanya warga yang sudah membawa kupon, berhak masuk menerima bingkisan dan uang Lebaran tersebut.

Bupati Rembang, Abdul Hafidz menuturkan pihaknya lebih dulu membagikan kupon kepada tukang becak, maupun warga sekitar rumah dinas Bupati, supaya tepat sasaran kepada warga kurang mampu. Kegiatan semacam ini sudah rutin setiap tahun, untuk meringankan beban warga, menghadapi Hari Raya Idul Fitri. Total ada 2 ribuan paket, 1.200 an diantaranya untuk pembagian di Rembang Kota.

“Bhakti sosial sekaligus ini menyalurkan zakat dari Baznas. Kami dalam pembagian hari ini sudah kesekian kalinya. Sumbernya macam-macam, dari dana UPK PNPM, Baznas, ada dari pribadi saya sendiri. Kita tahu mereka dapat bantuan pangan non tunai dari pemerintah. Tapi kan nggak merata, maka kami berupaya membudayakan kegiatan ini tiap menjelang Lebaran, “ ungkap Hafidz.

Seorang penerima paket Lebaran dari Desa Pandean, Rembang, Mujiati mengaku senang bisa mendapatkan bingkisan.

“Makasih pak, saya seneng sekali. Saya do’akan yang memberi bantuan, rezekinya lancar, “ ujarnya sambil mengangkat kotak bingkisan.

Proses pembagian selesai sekira pukul 10.30 Wib. Namun sampai pukul 11.30 Wib, puluhan tukang becak dan warga masih berjubel di depan pintu gerbang rumah dinas Bupati. Mereka tidak mempunyai kupon, tapi ingin mendapatkan bingkisan Lebaran. Aparat Polres Rembang dan petugas Satpol PP terpaksa turun tangan menyampaikan bahwa bingkisan sudah habis. Berangsur-angsur warga akhirnya mau meninggalkan lokasi, sehingga pintu gerbang pendopo yang semula tertutup rapat, dapat dibuka kembali.