Takbir Keliling, Dilarang Memakai Kendaraan Besar Dan Petasan

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Menjadi kebahagiaan tersendiri bagi umat Islam untuk menyambut hari Raya Idul Fitri. Terdapat banyak cara yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya ini, salah satunya mengisi malam Idul Fitri dengan melakukan takbir kelililing.

Takbir keliling yang akan diselenggarakan pada 4 Juni 2019 mendatang, sudah menjadi tradisi warga Rembang yang wajib dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur setiap Muslim menyambut datangnya hari kemenangan . Mereka mengagungkan nama Allah SWT usai melaksanakan ibadah Ramadhan yang penuh hikmat.

Terkait tradisi tersebut Bupati Rembang H. Abdul Hafidz menghimbau kepada warga yang menyelenggarakan takbir keliling untuk tidak melebihi batas wilayah. Kemudian penggunaan kendaraan besar yang dapat mengganggu lalu lintas kendaraan lain diminta agar tidak digunakan.

Selain itu busana yang dikenakan para warga saat melakukan takbir keliling diharapkan sesuai kaidah Islam mengingat takbir itu mengagungkan nama Allah SWT. Tiga syarat itu merupakan hasil evaluasi yang dilakukan Pemkab pada acara takbir keliling tahun lalu.

“Jadi takbiran diusahakan jangan pakai truk tronton, yang ke dua cukup didalam kecamatan jangan sampai lintas kecamatan. Ini evaluasi kami ketika melintas ini terjadi papasan dan bersinggungan akhirnya terjadi keributan. Ini terjadi di Sarang dan Kaliori,” beber Bupati saat kegiatan talkshow di Radio CBFM belum lama ini. Insert 29 Mei 19 Takbiran Bupati

Bupati Hafidz juga menghimbau kepada masyarakat supaya jangan mudah terprovokasi oleh hasutan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mengingat belum lama ini telah terjadi kerusuhan di Jakarta terkait hasil pemilu yang dikhawatirkan merembet ke daerah-daerah.

Senada dengan Bupati, Wakapolres Rembang Kompol Sumaryono juga menghimbau kepada warga yang melaksanakan takbir keliling cukup diwilayahnya saja atau di Masjid masing-masing wilayah. Selain itu pihaknya melarang penggunaan pengeras suara elektrik yang dapat mengganggu ketenangan warga dan penyalaan petasan yang dikhawatirkan dapat melukai rombongan sendiri maupun warga masyarakat sekitar yang sedang berada di jalan.

“Kami berharap kepada masyarakat Rembang khususnya yang menggunakan truk trailer musiknya jangan menggunakan elektrik karena ditakutkan ada masyarakat yang sudah sepuh, atau sedang sakit, suara yang keras sekali dapat mengganggu kenyamanan,” tandasnya.

Takbir keliling sejatinya selain mengungkapkan kemenangan atas pelaksanaan perintah Allah dalam berpuasa juga untuk membangkitkan semangat dalam mengerjakan kebaikan. Oleh sebab itu penyelenggaraannya harus disertai dengan akhlak yang baik mengingat esok harinya adalah hari kemenangan.