Kendaraan Berat Tidak Dilarang Lewat Pantura, Ancaman Bagi Pemudik

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Truk-truk besar masih tetap melintas di jalur Pantura Kabupaten Rembang, hari Jum’at (31 Mei 2019). Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu arus pemudik dan meningkatkan kerawanan kecelakaan.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, AKP Roy Irawan menuturkan pantauan terakhir, truk-truk besar lebih dari 3 sumbu memang masih lewat jalur Pantura Semarang-Surabaya, di wilayah Kabupaten Rembang.

Berdasarkan peraturan Menteri Perhubungan, kendaraan berat hanya dilarang melintas di jalan tol dan jalan nasional tertentu. Kecuali kendaraan yang membawa barang untuk keperluan ekspor/impor, Sembako, mengangkut kendaraan roda dua pemudik, barang-barang pos maupun barang penting lainnya. Sedangkan di jalur Pantura, tidak ada larangan secara khusus.

“Keputusan Menteri Perhubungan memang hanya melarang kendaraan berat tiga sumbu atau lebih, melintas di jalan tol dan jalan nasional tertentu. Yang lewat jalur Pantura masih ada, tapi kami pantau intensitasnya menurun, “ kata Roy.

Meski demikian, AKP Roy Irawan mengimbau kepada para sopir maupun pengusaha angkutan, untuk segera mengandangkan kendaraannya di kantong-kantong parkir. Apalagi di Jakarta yang menjadi sentra pengiriman barang, sebagian besar sudah libur. Mulai hari Jum’at ini, anggotanya akan turun langsung. Jika mengetahui truk-truk besar melintas, diarahkan masuk kantong parkir. Sopir diminta pulang, dan pada saat selepas puncak arus mudik, bisa mengambil lagi kendaraan mereka.

“Kita akan pantau Pantura. Kalau mengetahui kendaraan besar tiga sumbu atau lebih, kami arahkan masuk kantong parkir. Sifatnya himbauan ya. Saat puncak arus balik nanti, kira-kira tanggal 8-10 Juni, himbauan semacam ini kita berlakukan lagi, “ tandasnya.

Sementara itu seorang pemudik dari Jakarta ke Madura, Irawan mendukung upaya mengandangkan truk-truk besar ke kantong parkir, agar kepadatan kendaraan di jalur Pantura bisa berkurang.

“Selain biar kami pemudik cepat sampai tujuan, potensi kerawanan kecelakaan, insyaallah dapat ditekan. Ngeri juga lihat iring-iringan panjang truk tronton sama gandengan di Pantura, mau nyalip aja susah, “ ujarnya saat ditemui di sebuah SPBU di Rembang.