Jalin Kemitraan, Kapolres Rembang Silaturahmi Tokoh Agama

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Untuk mempererat silaturahmi sekaligus menciptakan situasi yang aman, damai dan sejuk setelah pungut suara Pemilu 2019, Jum ‘at ( 10/05/2019 ) malam, Kapolres Rembang  AKBP  Pungky Bhuana Santoso  bersama Kasat Intel Polres Rembang AKP Giyarto,KBO Intelkam Iptu Pringgo dan Kanit Intelkam Polsek Lasem Ipda Wargo Susilo  silaturahmi di kediaman salah satu tokoh agama Gus Qoyum Desa Soditan Kecamatan Lasem .

Dalam silaturahmi tersebut Kapolres mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah sebagai sarana untuk  menjalin kemitraan ,mempererat tali silaturahmi, persaudaraan serta kekeluargaan. Dalam kesempatan tersebut sekaligus untuk berbagi pengalaman dan informasi terkait situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Rembang.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa perkembangan situasi saat ini perlu disikapi dengan cepat dan tanggap dimana informasi hoax dan provokasi yang membawa agama banyak bermunculan di media sosial sehingga Polri perlu dukungan tokoh agama untuk ikut membantu memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak berkembang sehingga mengganggu kamtibmas,terutama menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 ditingkat KPU Pusat.

“Dengan sinergitas yang baik antara Polres Rembang dengan ulama, diharapkan dapat menjaga situasi agar tetap aman, damai dan sejuk jelang pengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019 ditingkat KPU pusat , dengan bantuan Ulama akan lebih mudah dalam memelihara situasi Kamtibmas yang ada”. Ucap Kapolres.

Sementara itu  Gus Qoyum dalam kunjungan Kapolres Rembang tersebut membahas situasi pasca pemilu 2019, menurut gus qoyum untuk menjaga marwah TNI,POLRI maka kedua institusi tersebut harus benar benar netral, untuk masalah tuduhan kecurangan Kepada KPU biarkan KPU saja yang menjawab TNI POLRI cukup menjaga situasi keamanan.Menurut ajaran Islam Ulama itu tidak memuji dan tidak mencaci umaroh,ulama tugasnya hanya menjadi penasehat umaroh jangan sampai karena merasa sudah senang dengan pemimpin ulama memji pemimpin dan mencaci lawan politik pemimpin.

Polisi harus melindungi semua pihak, baik pihak 01 maupun pihak 02 dan poisi harus benar benar berada ditengah tengah tdak boleh sedikitpun menyimpampang.

Saya akan selalu bediri ditengah bersikap netral semua orang yg bertamu kesini akan saya terima dengan baik dengan syarat tidak boleh bawa bingkisan,tidak boleh pidato,tidak boleh bawa partai pendukung, tidak boleh foto, ucap Gus Qoyum.

Kegiatanpun bukan hanya sekedar silaturahmi, namun sekaligus dijadikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab tentang Kamtibmas pasca Pemilu 2019.