Banjir Rendam 8 Desa Di Kragan, Kapolsek Imbau Warga Waspadai Aliran Listrik

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang –  Banjir merendam 8 desa di Kecamatan Kragan, Kamis malam (07/03). Delapan desa tersebut meliputi Desa Sumurpule, Narukan, Woro, Sendang, Sendangwaru, Sudan, Terjan dan Desa Sumber Gayam.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Pramujo menuturkan banjir disebabkan curah hujan tinggi. Namun saluran air di desa – desa tersebut tidak mampu menampung, karena terjadi pendangkalan dan sumbatan sampah. Akibatnya, air meluap ke perumahan penduduk, balai desa maupun sekolah.

Yang paling parah terjadi di Desa Sumurpule. Ada 4 RT tergenang banjir, dengan ketinggian air 1 – 1,5 Meter. Saluran yang tidak mumpuni nggak mampu menampung air sedemikian besar,  terangnya.

Pramujo menambahkan petugas BPBD sudah melakukan pendataan di lokasi bencana, sekaligus berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait. Salah satunya dengan Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, untuk melakukan pengerukan saluran yang dangkal. Terkait berapa total rumah yang terendam banjir, menurut Pramujo sampai Jum’at pagi (08 Maret 2019) masih dalam proses pendataan.

Ini kebetulan banyak desa yang melaporkan terendam banjir. Yang terparah di Desa Sumurpule. Tapi banjir di Kecamatan Kragan sekira 2 jam sudah mulai surut kok. Pagi ini masyarakat melanjutkan bersih – bersih,  imbuhnya.

Sementara itu, Kapolres Rembang melalui Kapolsek Kragan,Polres Rembang,Polda Jateng, Iptu Setiyanto mengingatkan kepada masyarakat di daerah rawan banjir, untuk mengantisipasi kemungkinan ada kabel listrik yang menjuntai dan bisa memicu korban tersengat arus listrik. Ia meminta segera dilaporkan kepada pihak PLN.

Kabel – kabel listrik, mohon diwaspadai. Jangan sampai timbul korban jiwa, karena tersengat arus listrik. Selain itu kami mendorong ada gerakan kerja bhakti membersihkan gorong – gorong yang tersumbat,  himbau Kapolsek.

Selain banjir merendam 8 desa, hujan deras di Kecamatan Kragan juga mengakibatkan tebing sungai longsor dan menggerus hampir separuh jalan di Desa Woro, Kecamatan Kragan. Pihak desa setempat mengupayakan penanganan darurat, agar jalan tetap bisa dilalui.