Sat Lantas Polres Rembang Talkshow Millenial Road Savety Festival di Studio R2B

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id,  Polres Rembang – Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Rembang, rata – rata 10 – 15 orang per bulan. Dari angka itu, hampir 75 % korbannya merupakan kaum millenial atau usia produktif antara 17 – 35 tahun.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, Polda Jateng  AKP Roy Irawan membeberkan data tersebut, ketika talkshow Millenial Road Savety Festival di Studio R2B, Kamis  (21  Februari 2019).

Roy beralasan jalur Pantura Kabupaten Rembang termasuk paling panjang se Jawa Tengah, sehingga potensi angka kecelakaan cukup tinggi. Maka pihaknya belakangan ini gencar melakukan kampanye keselamatan berlalu lintas yang menyasar kalangan millenial. Mengingat 10 – 15 tahun mendatang, kaum Millenial yang akan menjadi penerus bangsa, sehingga mereka harus ditanamkan kedisiplinan lalu lintas sejak dini.

Ini menjadi keprihatinan kita, kaum millenial mendominasi jadi korban maupun pelaku kecelakaan lalu lintas. Trendnya terus meningkat. Kebetulan jalur Pantura di sini memanjang dari perbatasan kabupaten Pati sampai dengan perbatasan Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kaum millenial menjadi fokus kita sekarang ini,  ujarnya.

AKP Roy menambahkan polisi selama ini melakukan giat preentif, pencegahan dan penindakan. Tetapi percuma saja jika tidak ada kesadaran dari masing – masing warga. Ia berharap dengan banyaknya kampanye keselamatan berlalu lintas, masyarakat akan semakin sadar dan tergugah.

Memang kesadaran berlalu lintas perlu kita bangun dari hal – hal kecil, dari pribadi kita, kami polisi hanya mengingatkan dan melakukan penindakan hukum. Tentu harapan kami ada sinergi dan timbal balik dengan masyarakat,  imbuh Roy.

Sementara itu puncak millenial road savety festival di Rembang, yang semula akan berlangsung tanggal 17 Maret 2019, akhirnya dipercepat menjadi hari Kamis, 28 Februari 2019. Lokasinya juga pindah dari kawasan Alun – Alun Rembang, dialihkan menuju Perempatan Zaeni ke utara sampai pinggir jalur Pantura. Hal itu karena pertimbangan di Alun – Alun Rembang masih tahap perawatan rumput.