Wakapolres Rembang Hadiri Pentas Wayang Kulit Meriahkan HUT ke 5 Semen Gresik

 

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Rembang – Wakapolres Rembang Polda Jateng Kompol Sumaryono menghadiri pentas wayang kulit dalam rangka HUT ke 5, Semen Gresik Pabrik Rembang di lapangan parkir timur pabrik semen Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kamis malam (17/01).

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto SE, Drs Subakti Sekda Rembang, Kasdim 0720 / Rembang Mayor CAJ Yoyok Sunaryo S.Ip,Wakapolres Rembang Kompol Sumaryono, Jajaran direksi dan Manajemen  PT Semen Gresik. Rembang, Forkopimcam Gunem Kab Rembang, Forkopimcam Bulu Kab Rembang, Kades,Toga,Tomas warga desa Ring satu (Tegaldowo,Timbrangan,Pasucen, Kajar) Kec Gunem Kab Rembang. dan Ds. Ngampel Kec./ Kab. Rembang

Direktur Utama PT. Semen Gresik, Mukhamad Saifudin membeberkan langkah – langkah, untuk membantu masyarakat, dari sisi pemberdayaan maupun infrastruktur, selama tahun 2018. Ia mencontohkan sudah memfasilitasi pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 5 desa sekitar pabrik, yakni Desa Kajar, Pasucen, Tegaldowo Kecamatan Gunem, kemudian Desa Kadiwono Kecamatan Bulu dan Desa Ngampel, Blora. Masing – masing menerima anggaran Rp 326 Juta.

Tak hanya memfasilitasi BUMDes, kami juga membangun sarana air bersih, membantu penataan infrstruktur. Seperti jalan, sekolah, jembatan maupun penataan rumah tidak layak huni. Tahun kemarin ada 12 rumah direnovasi, dengan biaya Rp 560 an Juta, ungkap Saifudin.

Mukhamad Saifudin menambahkan khusus pagelaran wayang kulit kali ini mengisahkan lakon “Mbangun Taman Maerokoco”, dengan duet dalang Ki Seno Nugroho dari Yogyakarta dan Ki Gondrong Al Frustasi Puji Darsono dari Pancur, Kabupaten Rembang. Selain itu diramaikan sinden bule asal Hungaria, Agnes Serfozo yang sangat mahir melantunkan gending – gending Jawa. Menurutnya, masyarakat dari manapun boleh masuk ke lingkungan pabrik semen untuk menonton wayang. Selain sebagai ajang silaturahmi antara warga dengan pengelola pabrik, pihaknya ingin pentas wayang kulit rutin setiap tahun ini menjadi sarana melestarikan budaya leluhur.