Kapolres Rembang Gelar Tatap Muka dengan Tokoh Lintas Agama , Bahas Berkembangnya Paham Radikalisme dan Intoleransi

Kepolisian Resor Rembang menggelar tatap muka dengan FKPM Tokoh Lintas Agama, Toga, Tomas dan Tidak dalam rangka Menangkal Berkembangnya Paham Radikalisme dan Intoleransi di Kab. Rembang Senin (22/5/2017).
Kegiatan silaturahmi tersebut dihadiri oleh : Kapolres Rembang AKBP Sugiarto, SH.,SIK, M.Si, Waka Polres Rembang Kompol Pranandya Subiyakto, SH.M.Hum , Ketua MUI Kab. Rembang KH. Munif Muslich (Kepala Sekolah M3R Mualimin Mualimat), Pengurus GP Anshor, Fatayat NU, PD Muhammadiyah Rembang dan FKUB Rembang, Para Kabag, Kasat dan Kapolsek Jajaran Polres Rembang, Perwakilan Tokoh Lintas Agama (Khong Hucu dan Budha). Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda yang berjumlah 50 orang
Kapolres Kapolres Rembang AKBP Sugiarto SH., SIK.,M.Si membuka acara tersebut dan memberikan sambutan yang intinya pertemuan yang bertempatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Akhir – akhir ini ada beberapa kelompok radikal yang menyangsikan, maka kita harus merawat dan memelihara persatuan dan persatuan Indonesia. Saya yakin semua memiliki peran dan tugas dengan jargon merajut persatuan dan mengesampingkan perbedaan dan masih banyak lagi.
Polres Rembang mempunyai kegiatan Quick Wins yang mana terdapat penanganan radikalisme.
Rembang sangat kondusif, semoga kedepan tetap dipertahankan. Terimakasih atas kontribusi dan kerjasama atas pencapaian situasi yang aman. Jangan terpengaruh dengan daerah lain, seperti yang sebelumnya Pilkada di Jakarta dimana masyarakat antusias berbondong – bondong datang ke Jakarta dan di Kab. Rembang sangat kondusif. Dengan mengucapkan Bismillah Kapolres Rembang menbuka acara ini .
Acara juga diisi dengan Paparan dari Ketua MUI Kab. Rembang KH. Munif ,enyampaian materi oleh Waka Polres Rembang Kompol Pranandya Subiakto SH.,M.Hum dan sesi tanya jawab.
Ada penyampaian dari Bp. Samingan memberikan masukan yang intinya selain mengajar agama secara baik, dari umat diharapkan membangkitkan pengertian benar. Karena bagaimana pun juga merupakan suatu hidup yang sempurna tenang damai aman dan tentram. Kalau masih curiga akan timbul kebencian kemudian akan timbul pula suatu perpecahan, sehingga berdampak pada kehidupan sosial. Marilah kita bisa membedakan agama untuk hidup dan hidup untuk agama.
Pertanyaan dari Sutedjo dari FKUB – Acara seperti ini di Kab. Rembang masih kurang, dalam arti pemuda masih terkotak-kotak diharapkan akan dilakukan secara terus menerus sehingga guyub. Pada intinya agama mengajarkan untuk berbuat baik.
Pertanyaan dari Gus Sholah dari Lasem menambahkan peran forum ini untuk optimalkan sosialisasi ketingkat pelajar.
Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan aman dan tertib selesai pukul 11.45 Wib.