Tiga Penjahat Satroni Alfamart Gegunung Wetan

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Aksi perampokan terjadi di Alfamart Desa Gegunung Wetan, Kecamatan/Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa (30/07/2019), dini hari tadi.

Tiga pelaku masuk swalayan itu sekitar pukul 00.10, saat suasana sepi, karena tidak ada pembeli. Kala itu, sekitar pukul 00.10 karyawan Alfamart Rico Hendy Pratama sedang berjaga toko. Tak lama kemudian tiga orang yang menggunakan tutup wajah dan helm masuk, dan salah satu di antara mereka menodongkan benda mirip senjata api ke arah petugas swalayan itu.

Selanjutnya, Rico Hendy Pratama diikat tangannya dengan tali plastik oleh pelaku, kemudian digiring ke lantai dua yang merupakan tempat penyimpanan brankas. Di tempat itulah korban dipaksa membuka brankas dan disuruh mengeluarkan seluruh uang yang ada di dalamnya.

Pelaku kemudian memasukkan uang ke dalam kantung plastik, selanjutnya turun ke lantai satu dan mengambil uang yang ada di kasir. Sebelum kabur, pelaku juga mengambil beberapa bungkus rokok.

Berdasarkan keterangan, pelaku kabur dengan naik sepeda motor ke arah timur menyusur jalur pantura. Ketiga penjahat itu membawa uang tunai Rp 12,5 juta yang diambil dari Alfamart Desa Gegunung Wetan.

Setelah kejadian tersebut, sejumlah polisi langsung melakukan olah TKP. Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui identitas pelakunya.

“Kami sedang mengumpulkan informasi, dan benda-benda lain untuk memudahkan penyidikan, termasuk sidik jari,” kata Kasat Reskrim Polres Rembang AKP Bambang Sugito.

Disinggung benda mirip senjata api yang dibawa pelaku, Bambang Sugito memastikan yang dibawa pelaku bukan senjata api, tapi pistol mainan. Hal itu diperkuat dari keterangan saksi, dan di TKP juga tidak ditemukan adanya proyektil.

Apakah pelaku sudah professional? Kasat Reskrim itu mengatakan, semua kemungkinan tetap ada. “Sekarang baru dilakukan pemeriksaan, nanti kalau ada perkembangan akan kami sampaikan ke wartawan,” jelasnya.

Saat ditanya soal hasil rekaman CCTV Alfamart, Bambang Sugito mengatakan tidak ada rekaman, karena kamera CCTV di toko itu rusak. Padahal sebelum kejadian kamera CCTV masih aktif. “Yang bisa dilihat rekamannya hanya aktivitas yang ada di gudang,” jelasnya.