Istri Polisi Di Rembang Ikut Diklatsar Banser

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Seragam doreng yang biasa digunakan anggota Banser tidak hanya menarik para kaum pria untuk bergabung. Ternyata, seragam doreng Banser juga memikat kaum hawa, tak pandang usia.

Ada yang menarik pada Diklatsar ke-23 Banser yang di ikuti 50 calon anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan 14 calon Detasemen Wanita Serbaguna (Denwatser) yang diselenggarakan Satkorcab Banser Kabupaten Rembang.

Selain pemuda asal Papua Barat atas nama Ekan Tofir (36) warga Kelurahan Malawele Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong Papua Barat juga ada salah satu peserta wanita seorang istri anggota polisi yang bertugas di Mapolres Rembang tertarik mengikuti Diklatsar. Namanya Tunikah (46) warga Desa Sanetan Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Ia merupakan istri dari salah satu anggota Polri yang bertugas di Polsek Sluke Polres Rembang, Jawa Tengah.

Tunikah sendiri juga merupakan Sekretaris Desa Sanetan Kecamatan Sluke. Pada Diklatsar ini, ia mengajak salah seorang temannya yang juga perangkat desa bernama Siti Khoiriah, yang merupakan Kaur Perencanaan.

“Sudah sejak lama mencari informasi bagaimana caranya untuk bisa masuk dan bergabung menjadi anggota Denwatser dan mengenakan seragam doreng khas NU,” Minggu (14/7).

Tunikah mengaku, mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, termasuk sang suami yang merupakan anggota polisi yang berpangkat Aiptu, yang bertugas sebagai Kasi Humas Polsek Sluke.

“Saya sangat senang dengan Denwatser, sudah lama saya mencari informasi bagaimana bisa gabung atau daftar jadi Denwatser. Keluarga saya sangat mendukung.,” tutur Tunikah sambil menunjukkan sikap semangat.

Lebih lanjut ia membeberkan, setelah mengikuti Diklatsar Banser dan tau apa yang disampaikan di dalamnya, ia lebih bersemangat lagi untuk mengabdikan diri, sebagai penjaga NKRI.

Dia menilai Diklatsar Banser sangat bermanfaat dan sangat positif sehingga perlu ada Diklatsar yang selanjutnya di Kecamatan Sluke khususnya dan Kabupaten Rembang pada umumnya.

Usai dilakukan baiat anggota Banser Satkorcab Rembang, tepat pukul 21.30 WIB, anggota Denwatser Kabupaten Rembang merayakan hari jadi dibentuknya Detasemen Wanita Serbaguna di Kabupaten Rembang. Setelah dilakukan do’a bersama, salah satu perwakilan anggota Denwatser melakukan pemotongan tumpeng.

Dari 23 kali Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser yang diselenggarakan Satkorcab Banser Rembang, tercatat sudah menghasilkan 100 an anggota Denwatser yang militan. Para remaja putri yang bergabung, bukan hanya dari kalangan aktivis NU, tetapi dari masyarakat biasa yang mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Rembang H Zainal Arifin mengatakan, melihat animo masyarakat yang sangat tinggi untuk bergabung menjadi anggota Denwatser, pihaknya akan terus berupaya melakukan terobosan dan pengembangan untuk mewadahi para remaja putri NU berkhidmah.

“Ke depan kami akan terus melakukan itu, (rekrutmen Denwatser, red). Karena setiap ada pengumuman Diklatsar Banser pasti ada yang ikut. Tetapi kami memang dari kepanitiaan PAC sebagai penyelenggara ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kami sangat memahami itu,” tutur Kasatkorcab Banser Rembang.