Peringatan Waisak 2563 BE di Rembang, Patung Buddha dari Sembilan Logam Diarak

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Puja jalan kaki sekitar empat kilometer menjadi pembuka rangkaian kegiatan Hari Raya Waisak di Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Dalam puja tersebut, patung Buddha yang terbuat dari sembilan logam turut diarak.

Sejak kemarin pagi sudah ada beberapa umat Buddha yang sembahyang di Vihara Ratanavana Arama, Lasem. Banthe Piyadhiro sudah disibukkan dengan menjamu tamu-tamu dari luar kota.

Sedangkan ummat di vihara setempat mulai menyiapkan perlengkapan untuk puja jalan kaki malam harinya. lilin, dupa, bunga, buah, air sampai patung Buddha siang harinya dinaikkan ke atas truk.

Sebelum dipakai prosesi Waisak, patung ini didoakan dulu oleh saya bersama umat,” ungkap Banthe Piyadhiro.

Perlengkapan itu dibawa ke cetiya atau vihara kecil di Dusun Kebon, Desa Sendangcoyo, Lasem. Jaraknya sekitar empat kilometer dari Vihara Ratanavana Arama. Dari cetiya itulah, ummat menggelar puja jalan kaki ke Vihara Ratanavana Arama pada Sabtu (18/5/2019) malam.

Rute kirap Patung Budha  Cetya Fidya Lhoka darin Dk Kebon Rt 02/01 Desa Sendangcoyo , Dk Mentoro, Finis Wihara ratana Vana Arama Dk Tluweng Ds. Sendangcoyo Keamatan Lasem.

Hari Raya Waisak 2563 Buddhist Era (BE) atau 2019 temanya mencintai kehidupan berbudaya menjaga persaudaraan, yang dipimpin oleh Bhiku Piyadiro dikuti kurang lebih 200 orang pemeluk agama Budha  Lasem dan sekitar.

Kapolsek  Lasem Polres Rembang AKP Didik DS  mengatakan, pengawalan dan pengamanan  kirap Patung Budha  Cetya Fidya Lhoka dilakukan untuk memberikan rasa aman selama kegiatan tersebut berlangsung,  tutur AKP Didik.

Hingga selesainya acara berjalan lancar, kondusif terkendali, tambah AKP Didik.