Jelang Lebaran, Anggota Intelkam Polres Rembang Monitoring Harga Sembako

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id, Polres Rembang – Dalam rangka memantau harga dan ketersediaan sembako serta untuk menjaga kestabilan harga,  anggota Sat Intelkam Polres Rembang melaksanakan monitoring dan pemantauan di pasar tradisional kota Rembang. Minggu (26/5/2019).

Kegiatan ini guna mengantisipasi jika terjadi mafia pangan terutama di bulan Puasa dan jelang Idul fitri 1440 Hijriah tahun 2019 Masehi. Selain memantau perkembangan harga, anggota Sat Intelkam Polres Rembang juga melaksanakan pembinaan kepada pengunjung pasar, baik pembeli maupun penjual agar selalu waspada terhadap jambret maupun copet serta peredaran uang palsu.

Kasat Intelkam Polres Rembang AKP Giyanto mengatakan untuk antisipasi kerawanan di bulan Puasa, Polres Rembang terus meningjatkan pemantauan, salah satunya adalah blusukan pasar tradisional, selain memantau perkembangan harga, sekaligus menghimbau warga agar selalu waspada dan berhati hati terhadap copet, jambret serta waspada peredaran uang palsu.

Anggota Sat Intelkam Polres Rembang akan terus memantau harga dan ketersediaan bahan pangan hingga idul fitri nanti, hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga situasi agar tetap aman, dimana pasar tentunya akan ramai oleh penjual dan pembeli yang bertransaksi terutama di bulan puasa dan jelang idul fitri, ucapnya.

Bahwa saat ini untuk bahan kebutuhan pokok masyarakat di Kab Rembang relatif normal, sampai dengan hari ini komoditas yang mengalami “KENAIKAN” harga adalah : kacang tanah Rp 22.000,- naik Rp 2000 menjadi Rp 24.000,-  dan  wortel Rp 11.000,- naik Rp 1.000 menjadi Rp 12.000,-

Dan yang mengalami PENURUNAN harga adalah: telur Rp 23.000,- turun Rp 1000 menjadi Rp 22.000,-,bawang putih Rp 40.000,- turun Rp 10.000 menjadi Rp 30.000,-, bawang putih kating Rp 50.000,- turun Rp 15.000 menjadi Rp 35.000,-,beras premium Rp. 11.000 turun Rp. 1000,- Menjadi Rp 10.000,-,beras medium Rp. 10.000 turun Rp. 2000 menjadi Rp. 8.000,- dan kacang hijau Rp 18.000 turun Rp. 2000,- menjadi Rp. 16.000,- jelas AKP Giyanto.