Oknum Guru Olahraga di Sale Rembang Diduga Melakukan Pelecehan Seksual

 

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go id, Rembang – Seorang oknum guru olahraga sebuah SMP di Kecamatan Sale Rembang diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual terhadap muridnya sendiri. Kini oknum tersebut sudah dipecat oleh pihak sekolah.

Korban siswa perempuan kelas IX, baru berumur 14 tahun, sebut saja bernama Bunga (bukan nama sebenarnya). Sedangkan guru berinisial AW (30 tahun), warga sebuah desa di Kecamatan Sale. AW masih berstatus sebagai guru harian lepas.

Menurut informasi yang dikumpulkan penyidik Polres Rembang, peristiwa pelecehan seksual terjadi pada bulan Mei lalu. Kala itu Bunga bersama rekan – rekannya asyik bermain volly. Tiba – tiba AW memanggil Bunga, untuk mengambil bola kasti di gudang peralatan olahraga. Saat Bunga masuk ruangan gudang, ternyata sang oknum guru sudah membuntuti dari belakang dan menutup pintu. Akhirnya terjadilah pelecehan seksual tersebut.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan Dan Anak Satreskrim Polres Rembang, Ipda Rukmini rabu (3/10) menjelaskan AW meraba – raba bagian sekitar dada Bunga, sambil memepetkan bagian kemaluannya. Tak sampai berlanjut, Bunga pun berontak dan berhasil kabur keluar ruangan.

Siswi ini tahunya kan bener – bener disuruh ambil bola kasti. Tak tahunya malah disusul gurunya sendiri. Hanya sekitar wilayah dada (Sekwilda) yang dipegang – pegang, sambil ditanya berapa berat dan tinggi badannya. Nggak sampai terjadi hubungan seks, karena korban sudah kabur duluan, bebernya.

Ipda Rukmini membenarkan dugaan tindakan pelecehan seksual semacam itu juga pernah menimpa siswi lain. Saat ini pihaknya baru sebatas memeriksa korban dan keluarga korban. Untuk terlapor akan segera dipanggil ke Mapolres, guna memberikan klarifikasi. Menyangkut barang bukti yang diamankan, hanya berupa pakaian korban saat peristiwa itu terjadi.

Jadi siswi ini mendengar temen – temennya juga pernah digituin, makanya Bunga berani melapor. Kita masih penyelidikan, untuk menambah keterangan dari saksi lain. Nantinya pasti oknum guru ini akan kami panggil. Belum ada tersangka, apalagi penahanan,  imbuh Ipda Rukmini.

Usai kejadian tersebut, oknum guru AW langsung diberhentikan dengan tidak hormat oleh pihak sekolah tempatnya bekerja, terhitung sejak bulan September lalu