Nelayan Asal Desa Gegunung Wetan Rembang Tewas, Petugas Ungkap Kronologisnya

Tribratanews.rembang..jateng.polri.go.id, Rembang -Seorang nelayan perahu cokrik tewas tenggelam di sebelah barat muara Sungai Karanggeneng, Rembang, Sabtu (15 September 2018) sekira pukul 04.00 Wib.

Korban bernama Ardi Sukma Ardani (30 tahun), warga Desa Gegunung Wetan, Kecamatan Rembang Kota. Menurut informasi dari sekitar lokasi kejadian menyebutkan, semula pria yang biasa dipanggil Dani itu akan berangkat melaut bersama dengan nelayan lain, selaku pemilik perahu.

Dani diberi tugas menyiapkan bubu (alat tangkap) dan bangi (umpan) rajungan, sedangkan pemilik perahu pergi sebentar ingin membeli bekal makanan. Saat pemilik perahu selesai membeli makanan dan kembali ke perahu yang ditambatkan di sebelah barat muara Sungai Karanggeneng, ternyata Dani sudah tidak berada di tempat itu. Tampak pula bangi umpan rajungan berceceran mengambang di permukaan air laut. Merasa curiga Dani tenggelam, pemilik perahu selanjutnya melapor ke Pos Angkatan Laut Rembang.

Seorang petugas piket Pos Angkatan Laut Rembang, Serma Kamunoyoso menjelaskan setelah menerima laporan, dirinya mengajak anggota Satpolair Polres Rembang, Bripka Dwi untuk turun ke lokasi kejadian. Ia kemudian melakukan penyelaman secara manual. Tak berselang lama, korban Ardi Sukma Ardani ditemukan sudah meninggal dunia tenggelam di bawah perahu. Kalau melihat posisi ketemunya korban, yang bersangkutan tidak sampai hanyut. Kebetulan kondisi ombak agak teduh, dengan kedalaman pinggir pantai sekira 2 Meter. Diduga korban jatuh terpeleset dari atas perahu. Karena tidak bisa berenang, Dani sulit menyelamatkan diri.

Waktu itu kita selami, korban kami temukan sudah tidak bernyawa. Langsung dibawa ke kamar mayat rumah sakit dr. R. Soetrasno Rembang, untuk diperiksa. Setelah dipastikan tubuh korban nggak ada tanda – tanda kekerasan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga,  ujarnya.

Puluhan pelayat memadati rumah duka. Jenazah korban dimakamkan di pemakaman umum Kanton, belakang SMK N I Rembang. Almarhum yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, meninggalkan seorang isteri dan seorang anak