Warung Makan di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Tasikagung Rembang Terbakar

 

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id/ Rembang – Sebuah warung makan dekat Solar Pocket Dealer Nelayan (SPDN) di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Tasikagung terbakar, Senin (4/6/2018) petang sekitar pukul 17.00 WIB.

Warung ini milik Joni (60), warga Desa Pandan Kecamatan Pancur.

Berdasarkan pantauan, bangunan warung berukuran 6×3 meter, permanen, lantai tegel, dan atap asbes nyaris seluruhnya ludes, termasuk perabotan di dalamnya.

Dikabarkan, dua unit televisi, satu unit kulkas, diesel, dan perangkat elektronik lainnya, turut terbakar.

Penyebab kebakaran masih simpang siur. Sebagian sumber di lapangan menyebutkan, kebakaran terjadi karena korban lupa mematikan api kompor gas. Sementara sumber lain menyebut kebakaran akibat korsleting.

Informasinya kebakaran terjadi karena kompor yang masih menyala, tapi ditinggal pemiliknya,” kata Wawan, salah seorang warga di lokasi.

Kebakaran juga terpantau mengundang kepanikan warga. Pasalnya, warung makan yang terbakar ini dekat dengan SPDN. Apalagi, solar pocket dealer ini baru saja diisi bahan bakar, siang hari sebelumnya.

Perkiraan sementara (kebakaran) akibat korsleting. Sempat memicu kepanikan. Sebab katanya, SPDN itu baru diisi solar, siangnya, ujar Sarpani, salah seorang anggota pemadam.

Regu pemadam kebakaran dari Pemkab Rembang, terjun dengan satu armada dan tiga tangki.

Tadi laporan masuk pukul 17.15. Saat berbuka puasa masih dalam usaha memadamkan sisa-sisa api, pungkasnya.

Sementara itu, polisi langsung melakukan penyelidikan di lapangan.

Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso melalui Kapolsek Rembang AKP Haryanto mengaku telah memeriksa saksi-saksi.

Itu tadi, istri korban, Dasuri (55) mengaku sudah selesai masak pukul 16.30. Terus, bu Dasuri ini pergi ke Pasar Rembang bersama anaknya, untuk membeli bahan makanan,” katanya.

Kira-kira pukul 17.00, balik lagi ke warung dan mendapati warung dalam keadaan terbakar,” sambungnya.

Menurut Kapolsek, dari keterangan anak korban, titik api diperkirakan berasal dari korsleting. Sebab, sebelum kebakaran ini, aliran listrik di warung ini pernah juga korsleting, tapi sudah langsung dibenahi.

Kerugian sekitar Rp15 juta, pungkasnya.