Pencuri Bertato Diamankan Polsek Sluke Polres Rembang

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id/ Rembang -Seorang pencuri berbadan penuh tato berhasil ditangkap setelah beraksi membobol rumah Mochamad Saeroji warga Desa Sluke Kecamatan Sluke, Selasa (12/6/2018) subuh.

Tersangka bernama Darmadi alias Kesper (29) warga Kampung Priyobadan Kelurahan Ngapeman Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi, tersangka sempat dihajar warga.

Kapolsek Sluke Polres Rembang  AKP Sunarmin melalui Kanitreskrim Aiptu Yudi Kristianto mengungkapkan, tersangka beraksi saat korbannya sedang asyik makan sahur. Tersangka membobol rumah itu dengan naik lantai II.

Kebetulan, ada tangga penghubung lantai I ke lantai II rumah korban. Kebetulan juga, salah satu jendela kamar di lantai II tidak terkunci, sedangkan korban beserta anak dan istri sedang makan sahur di lantai I,” bebernya.

Tersangka menggasak satu unit laptop merek Asus, satu unit kamera merek Nikon D5300, tas, dan dompet berisi uang Rp500.000. Nilainya total Rp9,5 juta.

Setelah itu, tersangka kabur, juga melalui jendela,” terangnya.

Kanitreskrim menambahkan, korban menyadari kalau rumahnya baru saja dibobol, setelah anaknya naik ke lantai II, mendapati pintu kamar terbuka.

Padahal, biasanya pintu kamar itu tertutup karena ber-AC,” katanya.

Karena curiga, anak korban yang bernama Maulida Dewi Kuninggar, mengecek barang-barang berharga di kamarnya. Ternyata laptop, kamera, tas, dan dompetnya yang berisi uang telah raib dari tempatnya.

Seketika, Maulida berteriak kepada ibunya bahwa ada pencuri yang masuk. Sekeluarga kemudian berusaha mencari pencurinya.

Begitu keluar rumah, ada yang memberi tahu, seseorang mencurigakan berjalan ke arah barat,” terangnya.

Saeroji dan anaknya yang lain kemudian menghubungi polisi yang sedang piket di Polsek Sluke. Polisi bersama warga kemudian bergerak melakukan perburuan.

Tersangka ditangkap di wilayah Dukuh Babadan, Trahan, Sluke,” katanya.

Setelah ditangkap polisi, tersangka sempat memberikan keterangan secara berbelit-belit. Tersangka sempat menyembunyikan alamatnya.

Sempat mengaku warga Sukoharjo, ternyata warga Kota Surakarta,” pungkasnya.