Polres Rembang Amankan Aksi Damai Masyarakat Mengutuk Keras Aksi Teror Bom

Tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id/ Rembang – Warga di Rembang, Minggu sore (13 Mei 2018) menggelar aksi turun ke jalan, untuk mengutuk keras teror bom yang menimpa sejumlah gereja di Surabaya – Jawa Timur.

Aksi keprihatinan ini berlangsung di Perempatan Jaeni, pusat kota Rembang. Warga membawa poster berisi kecaman terhadap teror bom 3 gereja di Surabaya, yang mengakibatkan 11 korban meninggal dunia dan 41 korban luka – luka.

Seorang peserta aksi, Darmawan Budiharto, warga Desa Ngotet, Rembang mengatakan meski berbeda daerah, namun sesama anak bangsa turut merasa sedih, begitu melihat korban tak berdosa menjadi sasaran teror. Selama aksi, pihaknya membagikan selebaran kepada pengguna jalan. Setelah itu, ada replika pelaku teror yang dibakar beramai – ramai, sebagai bentuk perlawanan paham radikal.

Selebaran berisi pernyataan sikap bahwa masyarakat jangan takut dengan aksi teror. Rasa solidaritas ini muncul, karena mendekati bulan Ramadhan, mestinya kita saling mempererat kerukunan. Bukan malah membuat kisruh suasana. Kasihan korban dan keluarganya, nggak tahu apa – apa kok dibom, “ kata Darmawan yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Aksi kemudian dilanjutkan menuju Gereja Mahanaim, tak jauh dari Perempatan Jaeni Rembang. Persis di depan gereja, koordinator aksi, Suparno bersama dengan pendeta Gereja Mahanaim, Salmon Ngesti membacakan 7 butir pernyataan sikap.

Pernyataan sikap kami, mendukung langkah Kapolri dan Panglima TNI mengambil tindakan, negara wajib melindungi rakyat dengan segala kekuatan yang ada, rakyat tidak terprovokasi oleh ulah pelaku teroris, pemberantasan embrio teror dan pelaku teror, Polri segera menangkap pelaku teror, segera adili pelaku teror dan dijebloskan ke tahanan isolasi khusus, serta ungkap siapa dalang pelaku aksi keji teroris,  teriak Suparno.

Peserta aksi juga membagikan bunga kepada para jemaat di dalam gereja. Hal itu menjadi simbol kerukunan dan kasih sayang, antar pemeluk agama.

Pendeta Gereja Mahanaim, Salmon Ngesti menyambut baik kepedulian masyarakat. Pihaknya merasa tidak sendirian dalam menghadapi ancaman teror yang sewaktu – waktu bisa terjadi.

Semoga pelaku teror diampuni Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan penghiburan dari Tuhan. Kami ucapkan terima kasih atas supportnya, “ kata Salmon.

Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso melalui Kabag Ops Kompol Yohan Setiajid mengatakan Pasca teror di Surabaya, aparat kepolisian memperketat pengamanan gereja di Kabupaten Rembang. Polisi melakukan pengamanan dan  sterilisasi sebelum kebaktian dan mengintensifkan giat patroli untuk menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif diwilayah hukum Polres Rembang , terang Kompol Yohan