Pria Tanpa Identitas Tewas, Cermati Ciri – Cirinya Siapa Tahu Keluarga Anda

https://tribratanews.rembang.jateng.polri.go.id/- Seorang pejalan kaki tanpa identitas pada hari Minggu (08/10) akhirnya tewas, setelah ditabrak pengendara sepeda motor di jalur Pantura desa Kebloran Kecamatan Kragan, Jum’at malam lalu.

Korban meninggal dunia adalah seorang laki – laki, berumur sekira 65 tahun, tinggi badan 165 centi meter, rambut ikal beruban, mengenakan kaos lengan panjang warna hitam, sarung motif kotak – kotak dan membawa tas kecil berwarna coklat. Pada awalnya, pria tersebut berjalan kaki di jalur Pantura desa Kebloran dari arah timur ke barat. Ia ditabrak oleh pengendara sepeda motor Yamaha Yupiter MX yang juga melaju dari arah timur. Diduga situasi lokasi kejadian gelap, sehingga pengendara motor tidak menyadari keberadaan pejalan kaki.

Pria tanpa identitas itu sempat dibawa ke Puskesmas Kragan II Plawangan, tapi belakangan menghembuskan nafas terakhir, karena menderita luka serius di bagian kepala. Sedangkan pengendara sepeda motor, Masrukin (34 tahun), warga desa Tanjungan Kecamatan Kragan mengalami luka ringan.

Kepala Unit Laka Satlantas Polres Rembang, Ipda M. Syafik Karim mengatakan jenazah korban dari Puskesmas Kragan II, selanjutnya dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit dr. R Soetrasno Rembang. Pihaknya menyebarkan informasi wajah korban kepada sejumlah desa di sekitar TKP, namun sejauh ini belum ada yang mengakui sebagai anggota keluarga. Polisi kesulitan menindaklanjuti, mengingat korban tewas tidak memiliki identitas diri.

Kabar adanya mayat tanpa identitas sudah kami sampaikan melalui perangkat sejumlah desa. Kita butuh kecepatan, karena di kamar mayat rumah sakit nggak ada almari penyimpan jenazah. Jadi kalau terlalu lama, dikhawatirkan kondisi jenazah akan rusak, kan kasihan,  tuturnya.

Ipda M. Syafik Karim menambahkan sampai Minggu sore, polisi masih menantikan kemungkinan keluarga korban datang. Apabila memang tidak ada, jenazah akan dimakamkan di makam terdekat dengan rumah sakit. Dugaan sementara, korban merupakan gelandangan.

Hal itu nanti dikoordinasikan sama rumah sakit. Kita tunggu perkembangan seperti apa. Syukur ada keluarganya datang, sehingga jenazah bisa diserahkan. Kalau ternyata nggak punya sanak famili yang mengakui, ya bisa saja dimakamkan di makam desa Kabongan Kidul, sebelah selatan kamar mayat RS, hari Senin  (09/10),  pungkasnya