Sat Reskrim Polres Rembang Tunggu Bukti Outentik Tewasnya Buron Rampok Juragan Emas Kaliori

Tribratanewsrembang.com, Rembang – Satu buron perampok juragan emas di Desa Maguan Kaliori, Minggu, 29 Mei 2016 lalu, akhirnya tewas. Pelaku yang dikenal dengan sebutan Walur alias GN, warga Desa Lundo Kecamatan Jaken Pati itu bukan tewas lantaran ditembak petugas. Ia tewas mengenaskan dalam kecelakaan lalu-lintas di wilayah Pati dengan status buron, belum lama ini. Dalam catatan polisi, Walur berperan sebagai joki alias pengendara sepeda motor yang mengantarkan para pelaku mendekati kediaman korban.

Dengan tewasnya satu buron, artinya masih tersisa dua buron yang saat ini masih dalam tahap pengejaran. Dua buron tersebut adalah TN alias Tono, warga Ngawen Blora, serta seseorang berinisial MM warga Banten.

Tono dalam perampokan berdarah tersebut berperan sebagai eksekutor yang masuk ke lokasi kejadian bersama tiga tersangka lainnya. Sementara MM, oleh polisi didalami sebagai penadah emas curian yang diperkirakan mencapai berat 2 kilogram.

Kasatreskrim Polres Rembang, AKP Ibnu Suka,SH menyatakan, meski pun polisi sudah meyakini buron Walur tewas, namun masih harus menunggu pembuktian secara outentik. Pihaknya masih menunggu adanya surat kematian dari Kades tempat tinggal pelaku Walur.

Ibnu menegaskan, upaya pengejaran terhadap dua buron lainnya terus dilakukan. Dalam upaya pengejaran Polres Rembang menjalin kerja sama dengan Polres jajaran. Seperti Polres Blora dan Polres Metro untuk memudahkan penangkapan.

Kelompok ini memang dikenal licin. Jangankan hitungan hari, hitungan jam saja mereka sudah pindah. Makanya, saat penangkapan pelaku yang sudah terlebih dahulu ditangkap, kami melakukan pengendusan di beberapa daerah seperti Tuban, Pemalang hingga Banten,” terang dia, Selasa (11/7).

Seperti berita sebelumnya, pasangan juragan emas warga Desa Maguan Kecamatan Kaliori menjadi korban perampokan pada Minggu, 29 Mei 2016 lalu. Akibat perampokan itu, satu orang korban meninggal dunia, yakni Sarno (54). Sedangkan istrinya, Damisih (50) hanya mengalami luka-luka dan sempat trauma berkepanjangan akibat peristiwa itu