Sat Lantas Polres Rembang ,Data Kasus Kecelakaan di Jalan Rembang tahun 2017 Tinggi

Tribratanewsrembang.com/- Kasus kecelakaan maut yang terjadi di jalanan Kabupaten Rembang terbilang cukup tinggi. Kecelakaan tersebut terpantau sering terjadi di jalan kabupaten, provinsi maupun Pantura yang statusnya adalah jalan nasional. Kecelakaan maut paling sering terjadi di Jalan Pantura Rembang, mulai dari Kaliori hingga Sarang.

Nyawa melayang sia-sia di jalan peninggalan Dandles itu sudah tak terhitung lagi berapa jumlahnya. Berdasarkan data dari Satlantas Polres Rembang, empat bulan terakhir ini sedikitnya sudah terjadi 165 kasus kecelakaan. Dari kasus-kasus tersebut menimbulkan 199 korban luka ringan, 1 luka berat dan 39 orang meninggal dunia serta kerugian material mencapai Rp 256. 660.000.

Jumlah kasus kecelakaaan tertinggi terjadi pada April kemarin. dalam satu bulan tercatat terjadi 53 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia 13 orang, luka berat 1 orang serta luka ringan mencapai 63 orang. Kerugian material mencapai Rp 75.600.000.

Tingginya kasus kecelakaan di jalanan Kabupaten Rembang tentu saja memantik pertanyaan. adakah yang salah dari hal-hal terkait dengan pengendara, kendaraan atau kondisi infrastruktur jalan dan pendukunganya di Kabupaten Rembang.

Sempat mengemuka, kondisi jalan yang rusak menjadi salah satu penyebab terjadinya kasus kecelakaan.

Kasatlantas Polres Rembang, AKP Rikha Zulkarnaen mengatakan faktor kondisi jalan bukanlah menjadi penyebab dominan terjadinya kasus kecelakaan.

faktor dominan penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian pengendara atau human error. Salah satunya adalah masih banyaknya pengendara yang tidak mentaati aturan berlalu-lintas di jalanan umum. ”Saya tidak mengatakan, ada faktor utama soal kecelakaan.

Semua faktor kecelakaan saling berkaitan. Namun yang paling dominan dari penyebab kecelakaan adalah faktor kelalaian manusia,” terang dia. Ia menyebut, sejatinya langkah preventif mencegah kecelakaan sudah dilakukan oleh Satlantas Polres Rembang.

mulai menggelar razia dan penindakan pelanggaran lalu-lintas, patroli di lokasi rawan kecelakaan. Semua itu sudah dilakukan. ”Terutama Pantura Rembang itu kan jalur yang padat. Semua pengendara yang melintas harus berhati-hati. Yang sudha berhati-hati saja beberapa di antaranya pernah menjadi korban kecelakaan. Tidak perlu menyalahkan cuaca atau kondisi jalan. Terpenting adalah hati-hati, taat aturan dan memperhatikan kondisi jalan,” ujarnya.

Selain faktor kelalaian dan kondisi jalan, sejatinya fasilitas penerangan di beberapa ruas jalan juga patut dipertanyakan. Baik di jalan antarkecamatan, kabupaten, provinsi maupun Pantura masih ada beberapa titik yang butuh penerangan. Di jalan kabupaten misalnya Ruas Tireman-Pamotan. di jalan provinsi, di Ruas Lasem-Sale, terutama di Karas-Sale kondisinya banyak yang gelap.

Di jalan nasional Rembang-Blora, kondisi jalan di Kecamatan Sulang dan Bulu juga butuh penerangan. Sedangkan di Pantura, mayoritas jalan gelap tersaji di bagian timur Sluke, Kragan dan Sarang. Kepala Dinas Perhubungan (Dinshub) Kabupaten Rembang, Suyono menyatakan, peremajaan dan penambahan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sudah kerap dilakukan.

Tahun ini, total ada 221 lampu PJU yang akan dipasang di jalanan Rembang. Rinciannya, 80 unit merupakan bantuan Kementerian Perhubungan yang akan dipasang di jalan nasional. Sedangkan 141 buah merupakan pengadaan APBD Kabupaten Rembang dan akan terpasang di 11 kecamatan.

”Kalau soal penyebab kecelakaan paling banyak ya kelalaian pengendara. Soal jalan saya kira sudah kerap dilakukan penambalan atau perbaikan oleh pihak terkait. Soal penerangan jalan juga sudah kerap kami lakukan ungkap Kasat Lantas Polres Rembang.