Kapolres Rembang Mengajak Semua Elemen Masyarakat Mewaspadai Peredaran uang Palsu

Tribratanewsrembang.com/-Rembang,Jawa Tengah,Dugaan praktik politik uang Pemilihan Kades (Pilkades) serentak tahun ini masih sulit dihilangkan. Salah satunya di Desan Logede, Kecamatan Sumber, warga mengaku tak hanya menerima uang. Tetapi diberi bingkisan seperti nasi, beras, hingga mie instan.
Bingkisan dan sejumlah uang itu diterima hampir semua warga Desa Logede. Letaknya yang jauh dari pusat kota membuat para calon bisa sedikit leluasa melakukan berbagai cara kampanye. Baik yang sesuai aturan ataupun tidak.
Beberapa hari sebelum masa kampanye dimulai, berbagai Alat Peraga Kampanye (APK) dari dua calon kades Logede sudah dipasang. Hal itu, juga ditemui di desa sebelahnya yakni Logung. Alhasil, Panitia Pengawas (Panwas) pilkades Kecamatan Sumber melakukan penertiban.
Selain pemasangan APK sebelum masa kampanye, beberapa warga Logede juga diberi sejumlah uang dari salah seorang calon kades. besarannya bervariasi antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Pembagian uang itu ternyata berlanjut hingga dua hari sebelum pelaksanaan pilkades. Hampir semua warga Desa Logede menerima bingkisan dari dua calon kades. Bingkisan pertama diberikan pada Senin (28/11) siang. Isinya berupa nasi beserta lauk pauknya. Di dalam bingkisan itu, juga terdapat amplop yang isinya uang Rp 20 ribu.
Keesokan harinya pada Selasa (29/11) pagi, warga kembali menerima bingkisan dari calon lainnya. Salah seorang warga Desa Logede yang enggan disebut namanya mejelaskan, dia menerima bingkisan kedua kemarin sekitar pukul 05.30 pagi
Bingkisan tersebut diantar oleh ibu-ibu menggunakan sepeda motor, yang kanan kirinya terdapat keranjang untuk menaruh barang. Di dalam bingkisan yang dibungkus dengan plastik puth itu, terdapat beras sekitar 1,5 kilogram dan empat bungkus mie instan. Selain itu, ada juga kertas bergambar calon kades.
”Dari yang mengantar ke sini tidak ada minta doa restu. Tapi, warga juga sudah paham maksudnya apa,” jelasnya.

Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto,SH,SIK.M.Si mengajak semua elemen masyarakat Rembang untuk kritis terhadap segala hal. Terutama mewaspadai perdaraan uang palsu (upal) yang kemungkinan beredar.

Menurutnya, berbagai cara akan dilakukan para calon untuk menang pada pilkades, salah satunya menghalalkan praktik politik uang dengan menggunakan uang palsu. Untuk itu, pihaknya mewanti-wanti masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan praktik tersebut.”Kami juga minta masyarakat tidak melakukan praktik-praktik intimidasi,” ungkapnya.